Jumat, 28 September 2018

Makalah PJOK Tentang Pertolongan pertama pada kecelakaan


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
            P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban. Sebagai seorang pecinta alam, materi ini penting untuk dipelajari, karena kondisi alam seringkali tidak dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita harapkan. Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat.

 Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud P3K?
2. Bagaimana cara melaksanakan P3K?
3. Kesalahan apa yang sering muncul saat memberikan P3K?

Tujuan
1.      Agar pembaca tahu bagaimana memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian dengan cepat dan tepat.
2.      Mencegah terjadinya kesalahan saat member pertolongan jika terjadi kecelakaan dan mencegah penurunan kondisi badan atau cacat.
3.      Meminimalisir kesalahan yang terjadi.






BAB II
PEMBAHASAN
v PENGERTIAN P3K
PertolonganPertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan atau Rumah sakit. P3k yang dimaksud yaitu memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan pertama yang lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.
P3k diberikan untuk menyelamatkan korban, meringankan penderitaan korban, mencegah cidera atau penyakit yang lebih parah, mempertahankan daya tahan korban, dan mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.
Ada pun prinsip-prinsip pertolongan terhadap korban serta beberapa peralatan yang diperlukan terhadap korban namun tidak semua ada, akan tetapi kita dituntut kreatif dan mampu menguasai setiap keadaan.
v TUJUAN P3K
Tujuan dari P3K adalah sebagai berikut:
a Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian
1.    Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban
2.    Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu
3.    Mencari dan mengatasi pendarahan
b. Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk)
1.    Mengadakan diagnose
2.    Menangani korban dengan prioritas yang logis
3.    Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi.
c. Menunjang penyembuhan
1.    Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
2.    Mencegah infeksi
3.    Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan tepat

v  Prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya:
a)    Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Sering kali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.
b)    Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
c)    Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.

v Sistematika Pertolongan Pertama

Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :
1. Jangan Panik
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.

2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.

3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.

v PRIORITAS PERTOLONGAN
Ada beberapa prioritas utama yang harus dilakukan oleh penolong dalam menolong korban yaitu:
a.    Henti napas
b.    Henti jantung
c.    Pendarahan berat
d.    Shock
e.    Ketidak sadaran
f.     Pendaraahan ringan
g.    Patah tulang atau cedera lain





v TINDAKAN PERTAMA SAAT MENEMUKAN KORBAN

a. Pastikan ABC korban telah stabil, kalau perlu lakukan RJP
b. Mengadakan diagnosa (mendapatkan informasi tentang keadaan korban)
1.    Riwayat
Yaitu cerita tentang bagaimana insiden itu terjadi, bagaimana cedera atau penyakit yang didera. Tanyakan kepada korban bila sadar dan atau saksi mata.
2.    Petunjuk luar
Semua petunjuk yang mungkin ada pada korban seperti catatan medis korban, obat-obatan yang dibawa korban
3.    Keluhan
Adalah sesuatu yang dirasakan atau dialami atau dijelaskan oleh korban seperti mual, nyeri panas, dingin atau lemah. Hal itu harus ditanyakan dan dicocokkan dengan diagnose lainnya
4.    Gejala
Adalah rincian dari pengamatan yang anda lihat, cium dan raba dalam suatu pemeriksaan korban (pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung kaki)
c. Melakukan pertolongan dan perawatan terhadap hasil diagnosa diatas sesuai dengan prioritas pertolongan.

v KELUHAN DAN GEJALA PENYAKIT ATAU DERITA
a. Keluhan yang mungkin diungkapkan korban:
Misalnya: nyeri, takut, panas, tidak dapat mendengar secara normal, hilang penginderaan, penginderaan abnormal, haus, mual, perih, mau pingsan, kaku, tidak sadar sebentar, lemah, gangguan daya ingat, pening, tulang terasa patah.
b. Gejala yang mungkin dilihat (ekspresi):
Misalnya: Cemas dan nyeri, gerakan dada abnormal, berkeringat, luka, pendarahan dari liang tubuh, bereaksi bila disentuh, bereaksi atas ucapan, lebam, warna kulit abnormal, kejang otot, bengkak deformitas (kelainan bentuk), benda asing, bekas suntikan, bekas gigitan, bekas muntahan, dll.
c.  Gejala yang didapatkan dari perabaan:
Misalya: lembab, suhu tubuh abnormal, nyeri dan luka lunak bila disentuh, pembengkakan, deformitas (perubahan bentuk ke yang buruk), ujung-ujung tulang bergeser.
d. Gejala yang mungkin didengar:
Misalnya: napas bising atau sesak, rintihan, suara hisapan, bereaksi bila disentuh, reaksi atas ucapan.
e. Gejala yang mungkin dicium:
Misalnya: Aseton, alcohol, gas atau uap, asap atau terbakar.


v EVAKUASI KORBAN
Evakuasi adalah untuk memindahkan korban ke lingkungan yang lebih aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut. Prinsip dasar dalam melakukan evakuasi adalah:
1.    Dilakukan jika mutlak perlu
2.    Menggunakan teknik yang baik dan benar
3.   Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian

Dalam melaksanakan proses evakusi korban, ada beberapa cara atau alat bantu yang harus digunakan, namun hal tersebut sangat tergantung pada kondisi yang dihadapi seperti medan, kondisi korban, ketersediaan alat dan sebagainya. Apabila tidak memiliki alat bantu untuk mengangkut korban maka mau-tikak mau kita harus mengangkutnya langsung tanpa alat bantu. Jika hanya satu orang pengangkut, maka korban harus dipondong apabila korban ringan dan anak-anak, di gendong apabila korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah tulang, dipapah apabila korban tanpa luka di bahu atas, di panggul atau digendong atau bahkan juga bisa dilakukan dengan merayap posisi miring. Dan apabila ada dua orang atau lebih pengangkut korban , maka korban di pondong dengan posisi tangan lepas dan tangan berpegangan, Model membawa balok, atau bahkan bisa mengangkut korban dengan model membawa kereta.
Cara yang digunakan untuk mengangkut korban di atas merupakan cara alternatif  saja. Tetapi kalau ada alat bantu  seperti: Tandu permanen, Tandu darurat, Kain keras/ponco/jaket lengan panjang, dan Tali/webbing malah lebih bagus dan tenaga tidak banyak terkuras, beban terasa ringan

v Fungsi  dan Cara Penggunaan Obat / Alat dalam Kotak P3K
Setiap Obat ataupun peralatan yang terdapat di dalam Kotak P3K memiliki fungsinya masing-masing dalam memberikan Pertolongan Pertama kepada korban kecelakaan atau korban serangan Penyakit mendadak sebelum datangnya bantuan medis. Berikut ini adalah Fungsi serta cara penggunaan Perlengkapan (Obat/Alat) yang terdapat dalam Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) :


a)    Kasa Steril
 terbungkusKasa Steril digunakan untuk menutupi luka yang telah dibersihkan. Lipat Kasa Steril untuk menyesuaikan ukuran lebar Kasa dengan ukuran Luka, Tutup Luka tersebut dan rekatkan dengan menggunakan Plester.
b)    Perban
Terdapat 2 Ukuran lebar Perban dalam Kotak P3K, diantaranya adalah 5cm dan 10cm. Perban berfungsi untuk membalut luka yang sudah ditutup dengan Kasa Steril dan juga sebagai bantalan menghentikan luka pendarahan.
c)    Plester
Plester digunakan dalam Kotak P3K adalah plester yang berukuran 1,25cm yang berfungsi untuk merekatkan luka yang telah ditutupi dengan kasa atau perban.
d)    Plester  Cepat
Plester Cepat digunakan untuk menutupi Luka Kecil. Plester Cepat pada umumnya sudah terdapat Kasa bantalan yang diberi obat luka, Contoh Plester Cepat diantaranya adalah Hansaplast.
e)    Kapas
Kapas dalam Kotak P3K digunakan untuk membersihkan Luka dan juga sebagai bantalan Luka. Setelah membersihkan luka dengan kapas, harus pastikan tidak ada Kapas yang tersisa pada luka.
f)     Kain Segitiga / Mittela
Kain Segitiga atau Mittela digunakan untuk membalut luka pada kepala dan juga dapat digunakan untuk membalut gendongan tangan.
g)    Gunting
Gunting adalah alat yang digunakan untuk menggunting perban, pleaster ataupun yang lainnya agar sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
h)    Peniti
Fungsi Peniti adalah untuk merapikan balutan.
i)     Sarung Tangan sekali pakai (Pasangan)
Sarung Tangan digunakan untuk melindungi tangan petugas P3K agar tidak terjadi Kontak langsung dengan luka korban dan juga untuk melindungi tangan dari bahaya terkena bahan kimia

j)     Masker
Masker digunakan sebagai alat perlindungan terhadap pernafasan untuk petugas P3K sendiri maupun korban. Penggunakan Masker yang baik adalah menutupi hidung dan mulut.
k)    Pinset
Pinset adalah alat yang digunakan untuk mengambil alat steril ataupun benda asing (kotoran) pada Luka.
l)     Lampu Senter
Lampu Senter dipergunakan untuk memperjelas dalam melihat luka ataupun pupil mata korban pingsan. Jika Mata Pupil tetap melebar atau antara pupil kanan dan pupil kiri tidak sama berarti korban benar-benar pingsan, tetapi apabila pupil mata mengecil saat disinari berarti korban masih sadar.
m)  Gelas
 untuk cuci MataGelas diperlukan untuk mencuci atau membilas mata dari kotoran atau kontak bahan kimia. Tempelkan gelas menutupi mata, buka mata dengan lebar dan gerakkan mata, bilas sampai bersih.
n)    Kantong Plastik Bersih
Kantong Plastik digunakan sebagai tempat untuk menampung bekas-bekas perawatan luka.
o)    Aquades (100ml Larutan Saline)
Aquades dengan larutan Saline digunakan untuk membersihkan kotoran dari Mata dan juga dapat digunakan untuk membersihkan luka.
p)    Povidon Iodin
Povidon Iodin adalah obat antiseptik digunakan untuk mengobati luka tersayat atau tergores yang tidak dalam.  Oleskan Povidon Iodin pada bagian luka. Jenis Obat Povidon Iodin yang sering ditemukan di pasaran diantaranya adalah Betadine.
q)    Alkohol 70%
Alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik luka dan juga dapat digunakan sebagai perangsang orang yang pingsan.
r)     Buku Panduan P3K
di tempat kerjaBuku yang dipergunakan sebagai panduan dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Isi dari buku tersebut diantaranya adalah cara-cara melakukan pertolongan pertama pada patah tulang, luka bakar, korban keracunan, serangan asthma, korban pingsan, sumbatan nafas, terpapar bahan kimia, Evakuasi Korban dan lain sebagainya.






v Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi.
 Kegunaan pembalutan adalah:
1.      Menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.
2.      Melakukan tekanan
3.      Mengurangi atau mencegah pembengkakan
4.      Membatasi pergerakan
5.      Mengikatkan bidai.
 Macam-macam pembalutan:
1.           Pembalutan segitiga atau mitela

Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga.
2.           Pembalut Plester
Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).



3.           Pembalut Pita Gulung.

4.           Pembalut Cepat.

Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung.
Indikasi Pembalutan:
Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa nyeri.
 Bentuk dan Anggota Tubuh yang Dibalut:
1.      Bundar, pada kepala.
2.      Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah dan betis
3.      Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan, lengan atas, jari tangan.
4.      Tidak karuan bentuknya, pada persendian
v Pembidaian
       Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah.Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai:
1.      Bidai harus melebihi dua persendian yang patah
2.      Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.
3.      Bidai dibungkus agar empuk.          
4.      Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.
  Alat-alat bidai:
1.      Papan, bamboo, dahan
2.      Anggota badan sendiri
3.      Karton, majalah, kain
4.       Bantal, guling, selimut
Kecelakaan yang sering terjadi adan cara pertolongannya
1.Pendarahan
a) Tindakan terhadap Pendarahan luar
1) Menekan dengan Pembalut Tekan Cara melakukannya: di atas luka diletakkan kain kasa, kemudian dibalut dengan kain pembalut. Kain kasa akan menutupi dan menekan darah yang keluar. Pendarahan vena dan pendarahan yang tidak berat dapat dihentikan dengan cara tersebut. Kalau tidak ada kain kasa, dapat juga dipergunakan sapu tangan yang bersih. Jika terjadi pendarahan tangan atau di kaki, tangan atau kaki harus diangkat ke atas
2) Menekan dari tempat tekanan' Kalau terjadi pendarahan arteri dan pendarahan lain yang tidak dapat di hentikan setelah 5 menit dengan pembalut tekan, maka tekanan harus dilakukan pada tempat-tempat tertentu, yaitu tempat dimana arteri menyilang pada tulang. Tempat yang harus ditekan, yaitu tempat antara luka dan jantung, tempat yang paling dekat dengan luka arteri menyilang tulang. Setelah pendarahan berhenti,lakukan penekanan dengan pembalut tekan.
Tempat-tempat yang ditekan adalah pangkal arteri yang terluka. Jadi, tujuan penekanan ini adalah untuk menghentikan aliran darah yang menuju ke pembuluh arteri yang robek
3) Menahan pendarahan dengan tourniquet Menahan pendarahan dengan tourniquet hanya dapat dilakukan ada bahayanya. Jika penolong menggunakan tourniquet, ia harus segera diberitahukan kepada dokter, bahwa ia menggunakan tourniwuat dalam keadaan yang memaksa sekali, karena penggunaan tourniquet
1.      Perdarahan Nadi (Arteri), ditandai dengan darah yang keluar menyembur sesuai dengan denyutan nadi dan berwarna merah terang karena kaya dengan oksigen. Perdarahan ini sulit untuk dihentikan, sehingga harus terus dilakukan pemantauan dan pengendalian perdarahan hingga diperoleh bantuan medis.
2.      Perdarahan Balik (Vena), darah yang keluar berwarna merah gelap, walaupun terlihat luas dan banyak namun umumnya perdarahan vena ini mudah dikendalikan. Namun perdarahan balik ini juga berbahaya jika terjadi pada perdarahan vena yang besar masuk kotoran atau udara yang tersedot ke dalam pembuluh darah melalui luka yang terbuka.
3.      Perdarahan Rambut (Kapiler), berasal dari pembuluh kapiler, darah yang keluar merembes perlahan. Ini karena pembuluh kapiler adalah pembuluh darah terkecil dan hampir tidak memiliki tekanan. Jika terjadi perdarahan, biasanya akan membeku sendiri. Darah yang keluar biasanya berwarna merah terang seperti darah arteri atau juga bisa gelap seperti darah vena.



2.LUKA
Pada dasarnya luka yang ditimbulkan karena kecelakaan dibagi menjadi 4 macam. Diantaranya luka sayatan, luka tusukan, luka goresan, dan luka memar.
1.Luka Sayatan
 Luka ini dikarenakan sebagian dari anggota tubuh tersayat oleh suatu yang tajam.  Hal ini menjadikan kulit terbuka ( kulit robek ). Sehingga jika tidak segera dirawat akan lebih mudah menimbulkan infeksi. Terbuknya kulit menimbulkan perdarahan disekitar luka, dan menyebabkan timbulnya rasa nyeri. Jika luka sayatan dalam, darah dan cairan tubuh akan keluar dengan cepat sehingga dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas dan diikuti penurunan fungsi – fungsi organ.
 2. Luka tusuk
 Luka karena tusukan menyebabkan rusaknya lapisan epidermis dan jaringan di bawahnya atau organ yang lebih dalam. Sangat beresiko mengalami infeksi  karena masuknya benda yang terkontaminasi ke dalam tubuh. Menyebabkan perdarahan dalam dan luar yang menimbulkan rasa nyeri. Jika tusukan terkena organ dapat menyebabkan hilangnya fungsi organ secara sementara ataupun permanen.
 3.Luka goresan ringan
 Luka goresan biasa terjadi karena gesekan kulit dengan permukaan benda lain. Gesekan ini menyebabkan adanya kerusakan kulit pada bagian permukaan ( superficial ) yang tidak terlalu dalam, hanya mengenai bagian epidermis saja. Sedang jaringan yang di bawahnya aman ( tidak rusak ). Luka seperti ini tidak menggangusuplay darah dari pembulu darah utama, akan tetapi kewaspadaan akan resiko infeksi harus tetap ditegakkan.
 4.Luka memar
Luka memar atau luka tertutup adalah luka yang disebabkan karena benturan atau terpukul dengan benda tumpul dengan tekanan yang sangat keras.  Tekanan ini menyebabkan pecahnya pembulu darah pada jaringan yang terpukul, atau dengan kata lain perdarahan internal. Biasanya ditandai dengan luka lebam kebiruan disekitar luka memar. Adapun tips untuk pertolongan pertama yang bisa diberikan,
1. Pada luka sayatan dan goresan ringan - Bersihkan tangan terlebih dahulu dengan sabun anti septic, kalau ada bisa digunakan alcohol 70 % atau alcohol gel sebelum membersihkan luka. - Tekan sekuat mungkin pada daerah yang terjadi luka selama 10 menit untuk mengurangi perdarahan. - Jika perdarahan masih berlangsung, posisikan bagian tubuh yang terluka dalam posisi yang lebih tinggi dari jantung. - Oleskan salep antibiotic pada luka. - Tutup luka dengan selapis kasa perban setelah teroleskan anti biotic.
 2. Pada luka tusukan yang menyebabkan perdarahan ringan - Pada luka ringan, biarkan darah mengalir keluar untuk membersihkan / mengeluarkan mikro oragnisme yang dibawa oleh benda “penusuk” - Usahakan untuk segera membuang benda penusuk yang masih berada / tertinggal didalam tubuh. - Bersihkan dengan rivanol 2 – 4 kali dalam sehari, kemudian keringkan dengan kasa steril kering dan oleskan krim anti biotic. 3. Pada luka memar - Usahakan segera kompres dengan air dingin ( es ), dan pertahankan kompres selama 10 menit dengan sedikit memberikan tekanan untuk mengurangi edema ( pembengkaan ). - Istirahatkan daerah yang memar pada posisi diatas posisi jantung. - Dua hari setelah trauma, gunakan kompres hangat selama 20 menit 3 kali dalam sehari. (Hal ini meningkatkan aliran darah ke bagian tubuh yang terjadi luka, sehingga proses penyembuhan berlangsung lebih cepat.Selain itu juga meningkatkan jumlah pengiriman leukosit dan antibiotic ke daerah luka.) - Perlu diingat; “ jangan sekali – kali membebat luka memar “ karena hal ini dapat memperpanjang proses penyembuhan. Hal – hal penting yang harus diperhatikan dalam penangan luka,

Hilang kesadaran setelah terjadi luka, “ perlu segera mendapatkan pertolongan ke petugas pelayanan kesehatan “
Terkadang sering diikuti oleh syok ( kringat dingin & kulit pucat ), usahakan untuk selalu tenang, jika anda sebagai penolong , “ tenangkan orang yang anda tolong “.
Perdarahan yang terjadi sangat hebat atau darah mengucur sangat deras, “ Lakukan pembebatan pada luka untuk menekan perdarahan & segera cari pertolongan “
Peradarahan masih berlangsung selama lebih dari 10 menit – 20 menit mengindikasikan luka yang dalam.
“Awas bahaya“, luka sayat atau luka tusuk yang kedalamannya mencapai otot / tulang / terletak pada kepala atau wajah.
“Awas bahaya”, luka sayatan yang panjangnya lebih dari 1 sentimeter dan terletak di bagian lekuk tubuh ( lutut, siku, dan sebagianya )
“Perhatikan”. Terjadi infeksi dengan tanda – tanda;
Demam / meriang
Kemerahan disekitar luka
Bertambah bengkak, nyeri, dan kekakuan disekitar luka
“Jika menjumpai tanda – tanda diatas segera usahakan untuk mencari pertolongan pada petugas pelayanan kesehatan agar segera mendapatkan pertolongan”
BENTURAN, KESELEO DAN DISLOKASI SENDI  
(Benturan, keseleo, dan dislokasi sendi)
Pengertian benturan dan keseleo kadang masih dipakai secara tumpang tindih untuk pengertian yang sama, karena tanda-tanda yang timbul dari gejala ini banyak persamaannya. Tapi dalam kenyataannya kedua hal ini berbeda  dengan Suatu benturan terjadi karena jatuh, terbentur, terjepit dan lain sebagainya. Kesungguhan yang terjadi pada suatu benturan tergantung pada tempat dimana halini terjadi. Ini pada umumnya sering menjadi perhatian utama. Karena pada benturan terdapat pembuluh darah yang pecah, maka terjadi perdarahan dibawah kulit
Tanda-tanda terjadinya benturan adalah:
a)           Sakit
b)           Pembengkakan
c)           Berwarna (tempat berwarna biru)
d)           Kadang kehilangan fungsinya, karena sakit dan bengkak Pertolongan pertama tertuju pada tindakan untuk menghentikan perdarahan. Untuk ini kita letakkan bagian yang terbaru 10 menit kedalam air dengan yang mengalir, atau kita letakkan kompres es atau yang disebut “cold packs” pada tempat yang sakit.Setelah itu kita ambil kain perban tekan dan bebat bagian yang terbentuk dan meletakkan bagian yang terbentuk lebih tinggi agar dapat diistirahatkan

PATAH TULANG
Patah tulang Patah tulang adalah terputusnya hubungan tulang yang normal
Jenis patah tulang terbuka:
a)      patah tulang belakang, Sulit ditentukan bila keliru akan fatal Pertolongan: bila korban jatuh atau jatuh terduduk yang keras dan mengeluh sakit di punggung dan nyeri jika ditekan maka korban tidak boleh duduk, punggung harus tetap datar dan di transportasi dalam keadaan telentang dan di bidai
b)      Patah tulang panggul ,Sulit menentukannya Pertolongan: bila korban jatuh terduduk atau miring dan mengeluh nyeri dan sakit untuk duduk, maka langsung saja di transportasi dalam keadaan berbaring
c)      Patah tulang rusuk .Tanda-tanda: ada trauma, untuk bernapas dalam sakit, nyeri tekan napas tertahan .Pertolongan: hati-hati jangan sampai mengangkat dengan menekan daerah dada arena bisa jadi patahan tulang rusuk menembus paru-paru yang akan berakibat fatal. Dapat dibantu dengan pemasangan plester lebar dari punggung, memutar ke dada, secara perlahan langsung transportasi ke RS, korban dalam keadaan duduk atau berbaring asal bagian yang patah tidak tertekan.
d)      Patah tulang kecil-kecil.
Pertolongan: untuk meta karpal dan jari-jari tangan, korban menggenggam bola kasae kemudian dibalut dengan elastic perban. Tetapi untuk metatarsalia dan jari-jari kaki cukup langsung dipasang perban elastic

TENGGELAM           
      Sebagai perawat orang sakit anda jarang berhadapan dengan masalah orang  yang   tenggelam.   Satu-satunya  tempat dimana bisa  terjadi  seorang tenggelam adalah dikamar mandi. Anda harus hadir disana juga. Hanya dengan cara ini nada akan tahu kapan pasien yang bersangkutan membahayakan dirinya dikamar mandi. Dalam hal terjadi demikian maka harus diupayakan agar kepala pasien tetap berada diatas air dan sementara itu air dari bak dikeluarkan agar kosong dan pada waktu  yang bersamaan   memanggil orang lain untuk minta bantuan. Untuk menangani orang tenggelam diperlukan suatu reaksi yang cepat.
Pada kejadian tenggelam di mana individu tersebut tak sadar kita dapat melihat  tanda-tanda yang berikut ini:
a)      warna kebiru-biruan sampai keabu-abuan
b)      tidak bereaksi  jika diajak bicara
c)      tidak bereaksi pada rangsang sakit
d)      tidak terlihat gerak pernapasan

Jika   kita   melihat   tanda-tanda   ini,   cepat-cepat   kita   harus   lakukan pernapasan buatan dengan cara mulut ke mulut atau mulut ke hidung. Setiap detik kita  tunda,  akan berarti  berkurangnya  kesempatan  untuk  memulihkan  korban kembali, oleh karena otak hanya dapat waktu yang pendek dapat bertahan tanpa zat asam,   dan   segera   agar   rusak   dan   tak   dapat   dibutuhkan lagi .cara   melakukan pernapasan mulut-mulut itu mulut-hidung. Setelah pertolongan pertama diberikan pada korban tenggelam, dokter harus memeriksa korban

TERBAKAR
Kebakaran adalah kecelakaan  yang paling sering terjadi. Setiap orang mungkin pernah mengalaminya terbakar, atau kita melihat akibat-akibat kebakaran pada seorang lain. Luka bakar dapat berbeda-beda dalam luas permukaan yang terbakar  dari kecil sampai besar, dan juga berbeda dalam akan kedalaman lukanya. Sebab dari luka bakar biasanya bersatu . kebakaran dapat terjadi karena :

Ø  kontak dengan cairan-cairan yang panas seperti air panas, minyak/lemak yang panas, kontak dengan benda yang panas seperti : setrika, panci / ketel, dll
Ø  kontak dengan api, seperti pada suatu alat pembakar atau korek api
Ø  kontak dengan sinar matahari misal terlalu lama berjemur listrik,
Ø  minum atau zat-zat yang menggigit seperti air raksa, asam cuka, yang dapat menimbulkan luka bakar pada lapisan lendir dalam saluran pencernaan kita.
Keseriusan suatu luka bakar dapat dilihat dari derajatnya :
a)      Luka bakar derajat pertama  : kulit menjadi merah, agak membengkak dan terasa sakit
b)      Luka bakar derajat kedua : kulit menjadi merah, kulit melepuh, dan tempat yang terkena sakit
c)      Luka bakar derajat ketiga : kulit (jika ada nyala api) menjadi putih atau putih atau kekuning-kuningan dan kering. Bagian yang terkena tak terasa sakit


BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
            P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
            Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada kecelakaan :
1.      Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari bahaya)
2.      Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman dan
3.      nyaman.
4.      Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.
5.      Usahakan Menghubungi Tim Medis
6.      Tindakan P3K

Saran
Agar tak melakukan kesalahan saat melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ada beberapa kesalahan yang harus di hindari, yaitu:
1.      Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa.
2.      Mengoles mentega pada luka bakar.
3.      Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan dan dilonggarkan (torniquet) diatas luka yang mengalami pendarahan.
4.      Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah tulang.
5.      Memindahkan korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.
6.      Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata.
7.      Menggunakan air panas untuk menolong mereka yang sangat kedinginan atau tubuhnya mulai membeku. Bahkan pada kondisi dimana  jari-jari sudah mulai membeku, terkadang langsung direndam pada air panas.
8.      Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam.

2 komentar: